Selasa, 08 Juni 2010

Manajer dan Pengambilan Keputusan

Manajemen adalah suatu proses dimana tujuan organisasi dicapai melalui penggunaan sumber daya (orang, uang, energy, materi, ruang, waktu). Sumber daya ini dianggap sebagai input dan pencapaian tujuan dipandang sebagai outputnya. Dalam proses manajemen dibutuhkan seorang manajer untuk mengawasi proses ini dalam upaya untuk mengoptimalkannya. Tugas utama seorang manajer adalah membuat keputusan. Pembuatan keputusan manajerial sering diartikan sama dengan manajemen.
Pengambilan keputusan adalah pilihan di antara beberapa keyakinan atau antara beberapa alternatif untuk melakukan suatu tindakan. Membuat keputusan membutuhkan beberapa langkah. Secara umum, keputusan dimulai dengan analisis situasi saat ini, yang menimbulkan satu atau lebih tujuan. Tujuan mungkin memiliki satu atau lebih kandidat solusi untuk mencapainya. Proses inferensi menghasilkan argumen yang mendukung dan menentang masing-masing kandidat. Pengambilan keputusan kemudian merangking dan mengevaluasi calon berdasarkan argument yang mendasari dan memilih salah satu kandidat sebagai akhir keputusan. Akhirnya, keputusan berkomitmen untuk sebuah keyakinan baru tentang situasi, atau niat untuk bertindak dengan cara tertentu.
Pengambilan keputusan sulit dilakukan tanpa informasi yang valid dan relevan, terlebih lagi dalam lingkungan yang terus berubah. Dalam lingkungan bisnis saat ini sangat sulit atau tidak mungkin melakukan analisis permasalahan yang kompleks tanpa dukungan komputer. Informasi diperlukan untuk setiap tahap dan kegiatan dalam proses pengambilan keputusan. Membuat keputusan dimana pengolahan informasinya dilakukan secara manual adalah sangat sulit karena :
  • Jumlah alternatif yang harus dipertimbangkan semakin banyak, karena inovasi teknologi, peningkatan dalam hal komunikasi, perkembangan pasar global, serta penggunaan internet dan e-bisnis. Kunci untuk membuat keputusan yang baik adalah untuk mengeksplorasi dan membandingkan alternatif yang relevan. Semakin banyak alternatif, pencarian dan pembandingan dengan bantuan komputer semakin diperlukan.
  • Banyak keputusan harus dibuat di bawah tekanan waktu. Proses manual tidak mungkin menghasilkan informasi secara cepat.
  • Karena peningkatan fluktuasi dan ketidakpastian dalam lingkungan keputusan, sering diperlukan analisis canggih untuk membuat keputusan. Analisis semacam itu biasanya membutuhkan penggunaan model matematika. Model pengolahan secara manual dapat memakan waktu sangat lama.
  • Sering diperlukan untuk mengakses informasi secara cepat dari jarak jauh, konsultasi dengan ahli, atau pengambilan keputusan kelompok, semua tanpa biaya besar. Para pembuat keputusan dapat berada di lokasi yang berbeda, begitu juga informasinya.
  • Dalam pembuatan keputusan, organisasi perlu melakukan peramalan harga, pangsa pasar, dan sebagainya. Peramalan yang reliable membutuhkan metode analitis dan statistik.
  • Membuat keputusan membutuhkan data, streaming data internet sangat besar dan berkembang sangat cepat. Data berada di banyak tempat dan perlu diintegrasikan.
  • Kecenderungan ini menyebabkan kesulitan dalam membuat keputusan, tetapi analisis dengan komputer akan sangat membantu. Sebagai contoh DSS dapat memeriksa berbagai alternatif dengan sangat cepat, memberikan analisis risiko sistematis, dapat dintegrasikan system komunikasi dan database, dan dapat digunakan untuk mendukung kerja kelompok. Dan semua ini dapat dilakukan dengan biaya yang relatif rendah.
Proses pengambilan keputusan melibatkan tugas-tugas tertentu (seperti peramalan dan mengevaluasi alternatif). Proses ini dapat cukup panjang, yang mengganggu untuk seorang manajer sibuk. Otomasi tugas tertentu dapat menghemat waktu, meningkatkan konsistensi, dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Apakah mungkin untuk sepenuhnya mengotomatisasi pekerjaan manajer? Secara umum, telah ditemukan bahwa tugas manajer menengah adalah yang paling mungkin diotomasi. Mid-level manajer membuat membuat keputusan yang cukup rutin, dan ini dapat sepenuhnya otomatis. Manajer yang lebih rendah tidak banyak melakukan pengambilan keputusan. Sebaliknya mereka mengawasi, melatih, dan memotivasi non manajer. Beberapa keputusan rutin mereka, seperti penjadualan dapat otomatis, sedang keputusan yang melibatkan aspek perilaku tidak bias otomatis. Tugas manajer puncak adalah yang paling sedikit rutinitasnya sehingga paling sulit untuk mengotomasi.
Teknologi informasi apa yang tersedia untuk mendukung manajer ? Selain penemuan, alat komunikasi dan kolaborasi yang memberikan dukungan tidak langsung kepada pengambilan keputusan, beberapa tenologi informasi lainnya telah berhasil digunakan untuk mendukung manajer. Web dapat memfasilitasi mereka semua. Secara keseluruhan, mereka disebut sebagai Management Support Systems (MSSs). Yang pertama dari teknologi ini adalah sistem pendukung keputusan, yang telah digunakan sejak pertengahan 1970-an. Mereka menyediakan dukungan terutama untuk analisis, jenis keputusan kuantitatif. Kedua, sistem pendukung eksekutif (perusahaan) merupakan sebuah teknologi yang dikembangkan awalnya di pertengahan 1980-an, terutama untuk mendukung peran informasi eksekutif. Yang ketiga teknologi, sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok, mendukung manajer dan staf yang bekerja dalam kelompok. Teknologi keempat adalah sistem cerdas. Keempat teknologi dan varian mereka dapat digunakan secara terpisah, atau mereka dapat dikombinasikan, masing-masing memberikan kemampuan yang berbeda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar